BURUNG MERPATI
Seorang Pendeta rencananya akan berkhotbah perihal pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Ia ingin memvisualisasikan penampakan Roh Kudus yang seperti burung merpati.
Lalu ia membeli burung merpati dan malamnya ia berkata kepada anaknya yang berumur 6 tahun,
"Besok pagi ayah mau khotbah......nanti pas ayah ngomong MAKA TURUNLAH ROH KUDUS SEPERTI BURUNG MERPATI.....kamu segera melepaskan burung itu ya!"
Hari minggunya pendeta ini berkhotbah dengan penuh semangat. Sampailah pada saat yang dinantikan,"MAKA TURUNLAH ROH KUDUS SEPERTI BURUNG MERPATI."
Sambil tersenyum si pendeta menunggu anaknya melepas burung merpati itu ke dalam gedung gereja. Ternyata nggak muncul-muncul juga si burung itu.
Dengan lantang lagi si pendeta berteriak,"MAKA TURUNLAH ROH KUDUS SEPERTI BURUNG MERPATI."
Tak dinyangka dari belakang anaknya lari ke depan mimbar sambil menangis meraung-raung sambil berkata,"Ayaaahhh......Roh Kudusnya......dimakan kuciiiing!"
TIPS BERHENTI MEROKOK
Perokok : "Pak Pendeta,bagaimana cara menghilangkan kebiasaan merokok ?"
Pendeta : "Sangat mudah sekali,semudah membalikkan telapak tangan,yang penting ada niat,Saudara."
Perokok : "Ya,Pak pendeta,saya sangat berniat benar ini,mohon Pak pendeta bagaimana caranya ?"
Pendeta : "Anda berdoa dan berjanji untuk melaksanakan saran saya,kalau setuju biar saya berikan resepnya."
Perokok : "Ya,saya setuju Pak Pendeta."
Pendeta : "OK!Bila setuju mudah saja. Saat Anda memengang rokok,maka pada saat rokok mendekati bibir Saudara,maka balikkan segera telapak tangan Saudara yang memegang rokok,sehingga api rokok berhadapan dengan bibir Saudara. Dengan begitu Saudara bisa ingat komitmen untuk berhenti merokok."
Beberapa minggu kemudian...........
Perokok : "Wah Pak Pendeta,saya sudah berhenti merokok sekarang. Memang benar Pak,semudah membalikkan telapak tangan."
Pendeta : "Syukurlah!"
Perokok : "Tapi Pak Pendeta,saya ijin gak ke gereja dulu. Soalnya bibir saya luka-luka,gara-gara merokok terbalik terus."
DI ROK-NYA
Bapak Pendeta udah bersiap-siap untuk membaptis seorang bayi. Bayi itu sudah berada dalam gendongannya,dan di hadapannya telah berdiri kedua orangtua si bayi. Tapi tiba-tiba ia lupa nama bayi tersebut. Ia berbisik pada bapak bayi,siapa nama anaknya. Si bapak berbisik "Di roknya."
Bapak Pendeta tertegun sebentar. Dia merasa nama itu agak aneh. Tapi pasangan-pasangan muda masa sekarang memang sering memberi nama-nama yang aneh pada bayi mereka. Karena itu ia tetap meneruskan upacara,membaptiskan bayi itu.
Ketika dia membasahi kepala bayi itu dengan air seraya menyebut "Diroknya". Dilihatnya bagaimana terkejutnya kedua orangtua si bayi itu. Dan ketika kebaktian telah selesai,dia menjadi lebih terkejut lagi melihat ibu si bayi menangis tersedu. Ibu itu menuduh Pak pendeta mempermainkan mereka dengan memberi nama yang aneh seperti itu. "Tapi kata suami anda itulah namanya,"sahut Pak pendeta, "Saya tidak bilang begitu,"balas si ayah,seraya menunjuk secarik kertas yang disematkan di rok bayi itu. "Maksud saya,namanya ada di roknya." Nama Bayi itu ternyata Elizabeth Carol.